Eks pemain Manchester United, Quinton Fortune, menceritakan awal-awal ketika Cristiano Ronaldo bergabung bersama timnya pada musim panas 2003. Pesepakbola asal Afrika Selatan itu menyebut Ronaldo sebagai pesepakbola yang diliputi kepercayaan diri tinggi sejak dulu.
Ketika tiba di markas Man United pada 2003, usia Ronaldo baru 18 tahun. Saat itu, Ronaldo belum bisa berbahasa Inggris. Hal itu tidak mengherankan, mengingat negaranya yakni Portugal tidak mewajibkan warganya untuk fasih berbahasa Inggris.
Meski tidak fasih berbahasa Inggris, Ronaldo coba berbaur bersama pemain-pemain senior Man United macam Paul Scholes, Ryan Giggs dan lain-lain. Bahkan di satu kesempatan, Ronaldo sempat berujar bahwa dirinya akan tumbuh menjadi pemain kelas dunia lewat pelafalan Bahasa Inggris yang berantakan.
Tidak disangka, kepercayaan diri itu justru membawa efek positif bagi ayah empat anak tersebut. Ronaldo tumbuh menjadi pemain terbaik dunia dan di level individu telah mengoleksi lima trofi Ballon dOr.
“Ronaldo sangat percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Setelah beberapa hari bergabung bersama tim, ia masuk ke ruang ganti dengan mengatakan dirinya bakal mejnadi pemain terbaik dunia dengan pelafalan bahasa Inggris yang tidak sempurna,” kata Fortune mengutip dari Calciomercato, Kamis (25/10/2018).
“Kata-kata itu terkesan sombong, namun itulah Ronaldo. Saat itu ia masih muda, namun sudah ingin menjadi yang terbaik di segala hal. Ia selalu ingin menjadi lebih baik ketimbang orang lain,” tutup Fortune yang membela Man United dalam kurun 1996-2006 itu.
sumber: bola.net